Saya kesulitan akhir-akhir ini, bukan lagi perkara memantaskan-dipantaskan. Tapi, segala hal terasa lebih sulit dari sebelumnya, saya ini seperti yang tak berindung; hanya seolah tumpang-tindih dan semakin tidak menemukan dalih untuk bertahan. Akhir-akhir ini sering terkesiap karena tercengang akan banyak kemungkinan yang awalnya hanya skenario tapi lambat laun tumbuh menjadi adegan per-adengan secara nyata. Saya tidak menemukan bangunan beratap dan susunan tulang yang saling menopang seperti yang saya dambakan, tidak pula identitas yang menjadikannya hakiki. Kalau bicara penyesalan, katanya cuma mereka yang bodoh yang selalu menyesal. Ya, maka saya tidak mau, biarkan saja apa yang sudah dicukupkan sampai di sini
Tuesday, November 22, 2016
Subscribe to:
Comments (Atom)
ketakukan terbesarku perlahan menghilang, tapi tahun-tahun yang lalu aku menyadari bahwa aku mencarimu di setiap orang sekarang hatiku dipe...
-
Di tengah kejaran deadline (yang dibikin-bikin sendiri) pasti saya selalu kepikiran sebuah ide untuk nulis lagi di blog ini, semalam saya k...
-
"Kalau ditanya apa yang terjadi tahun ini, aku kebanyakan lupa". Siapa sangka memulai tahun ini dengan tergopoh-gopoh justru memb...
-
Banyak hal yang berakhir baik dan mestinya ku syukuri, tapi kadang yang tidak—justru singgah di kepala lebih lama. Pecah telor juga akhirnya...