Sunday, April 16, 2023

Punggung

Di tengah kejaran deadline (yang dibikin-bikin sendiri) pasti saya selalu kepikiran sebuah ide untuk nulis lagi di blog ini, semalam saya kesulitan tidur karena sempat tidur siang dan terjaga hingga dua pagi, itulah mengapa saya kurang suka konsep tidur siang. 

Di tengah waktu kesulitan tidur itu, saya teringat celetukan teman saya waktu kami sedang jalan bersama, "Nad kenapa sih suka jalan di belakang?", saya kebingungan menjawab dan tersadar "loh iya juga, kenapa ya?". Biasanya kalau kami jalan kaki secara rombongan saya punya kecenderungan untuk memperlambat langkah supaya posisi saya berada di paling belakang. 

Punggung

Punggung iya saya suka memerhatikan punggung orang dan untuk melihatnya saya perlu berada di posisi paling belakang, tanpa saya sadari beberapa hasil jepretan ngasal saya juga banyak menampakkan punggung baik orang yang saya kenal atau sekedar stranger yang berlalu lalang. 

Bicara soal punggung, filosofi punggung itu menjadi salah satu chapter favorit yang saya baca berulang kali dalam buku Rectoverso, Dewi Lestari (2008), cerpen itu berjudul "Hanya Isyarat", salah satu kutipan favorit saya pada chapter ini: 

Aku sampai dibagian bahwa aku telah jatuh cinta. Namun, orang itu hanya mampu kugapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang cuma sanggup kuhayati bayangannya dan tak akan pernah kumiliki keutuhannya. Seseorang yang hadir sekelebat bagai bintang jatuh yang lenyap keluar dari bingkai mata sebelum tangan ini sanggup mengejar. Seseorang yang hanya bisa kukirimi isyarat sehalus udara, langit, awan, atau hujan. Seseorang yang selamanya harus dibiarkan beruapa sebentuk punggung karena kalau sampai ia berbalik, niscaya hatiku hangus oleh cinta dan siksa.

Tuesday, November 29, 2022

halo 2022

Banyak hal yang berakhir baik dan mestinya ku syukuri, tapi kadang yang tidak—justru singgah di kepala lebih lama.

Pecah telor juga akhirnya nangis di tempat kerja, lebih tepatnya toilet (sayangnya tidak ada kloset duduk dengan air hangat, hanya ada air ngembeng dari kloset yang bocor). Kalau boleh ku putar balik, aku selalu gelisah di empat bulan terakhir setiap tahunnya. Entahlah, mungkin kekhawatiran akan segera menjumpai tahun dan umur baru? Padahal sejauh yang ku ingat, sejak menginjak usia 23 tahun tidak banyak hal yang terjadi, dan semuanya juga berlalu begitu saja (terlebih saat pandemi terjadi di 2020 silam). Tapi aku akui, bahwa ada hari di mana aku sangat amat bahagia dan punya segudang energi, tapi tak jarang juga aku meringkuk di kamar seharian sembari menangis. 

Kembali pada topik, apa yang membuatmu menangis di kantor? yang jelas, dadaku terasa penuh dan sesak (terdengar sangat dramatis), mungkin efek sedang menstruasi? Atau banyak hal yang juga sulit dijelaskan dengan kata-kata—karena banyak faktor baik dari internal maupun eksternal yang mengguncang dan kemarin adalah puncaknya. Maka perjalanan ke rumah yang semestinya menyenangkan, menjadi begitu kelabu. Maka memilih perjalanan pulang bersama orang-orang asing jadi lebih menenangkan. Perjalanan Jakarta-Bogor sore kemarin terasa begitu gelap, hujan deras, dengan angin, dan petir yang menyambar menambah penuh isi kepala. 

Monday, February 28, 2022

Merayakan 23 yang ke 25

Haaa baru nyadar kalau tahun ini telat post di blog? karena biasanya ritual tiap tahun adalah merayakan ulang tahun dengan nulis di blog pribadi, sambil meringis membayangkan saya yang bertambah tua? Lalu tahun ini, baru nulis h+3 dari hari-h ulang tahunnya, sembari memperingati ulang tahun saya, mari ucapkan selamat ulang tahun juga untuk Annis, sahabatku yang berulang tahun tepat hari ini. Iyaaa, kami pisces geng, dan cuma Laras yang  berzodiak scorpio, menetralisir ke-dramaan kami. 

Februari ini rasanya sangatlaaah apa ya? sulit dijelaskan dengan kata-kata...dari (akhirnya) terpapar covid, hehe jadi isoman, mabok obat-vitamin, jadi ga produktif (tapi justru nemu hal-hal yang dulu saya sukai, tapi sempat hilang) dan penerimaan untuk berdamai bahwa umur saya nambah jadi 1/4 abad? fun fact, bebas cvd 2020, 2021, tapi tumbang di 2022 jadi s.0micron, lucu kalau dipikir-pikir ye, tapi mungkin lagi diingetin sama Tuhan.

 banned for ten days

Ada satu hal yang sebenernya bukan prioritas untuk dibeli, tapi selalu kepikiran? apalagi kalau bukan Lego flower bouquet?!! naksir banget karena secantek itu, setiap kali saya lihat bunga saya jadi inget orang-orang yang bela-belain dateng ke acara sidang/wisuda saya? dan itu rasanya berharga, makanya si lego ini jadi simbol untuk mengenang hal itu, makasih juga sponsornya mamake bapake, hehe. ku anggap sebagai hadiah ulang tahunku.

lego flower bouquet: 10280


Cerita sedih dari ultah tahun lalu adalah kegagalanku merayakan ultah secara diam-diam dengan cake ryu junyeol, eh tahun ini dikirimin sama Vana, hahahay thank you Van kalo lo baca! kesampean, tuntas. 


Asalnya tahun ini mau kek hmmm biarkan 23 Februari berlalu begitu saja?! tapi gak deh, biarin aja saya harus selebrasi karena Februari ini udah gila coy? semoga jatah horornya sudah habis di bulan ini, maret dan seterusnya baek-baek sama saya please. Terus setelah selebrasi di instagram jadi dihujani kasih sayang sama orang-orang, dan rasanya lumayan melelahkan dan saya jadi malu *anjae...saatnya aku lenyap dari per-medsosan lagi.

Wish me luck, dan yang baca...kamu jugaak di mana pun berada stay safe.

Wednesday, December 22, 2021

sesak

Pernah gak sih dadamu rasanya penuh sesak? padahal bibirmu senyum sumeringah dan kepalamu tegak menghadap ke depan? Lalu kamu terus merapal dalam hidupmu bahwa menangis adalah urusan privat. 

Setiap hari aku berpikir ingin sekali rasanya menemukan lalu bersandar pada seseorang, namun saat dadaku kembali terasa sesak, jangankan membayangkan hidup "baru" dengan orang lain, berpikir untuk ke sana pun kepalaku terasa berat. Semua tanggung jawab yang diam-diam dititipkan padaku, entah tanpa disadari atau tidak, membuatku merasa semakin tidak pantas untuk siapa-siapa. Aku terus ketakutan, bila nantinya seseorang (yang entah ada atau tidak) itu justru semakin terbebani segerombolan rangkaian hidupku, dan apa aku punya ruang untuk berbagi sedang di sana sini minta diurus? Apa kebahagiaan masih kelihatan dan aku bisa meraihnya di ujung sana?

Tanganku tetap mengadah ke atas, berdoa pada-Nya agar hatiku dilegakan, agar apa-apa yang membuatnya sesak disudahi. Caraku memberikan narasi pada hal-hal yang ku jalani, dengan tawaku tak sepadan. Mereka begitu berlawanan dan membuatku terheran-heran. Mungkin menjadi ramai itu metodeku agar tak merasa begitu kesepian juga perlindunganku mengatasi sesak yang semakin sering mampir. 


Sunday, July 25, 2021

 Jatuh cinta pun butuh energi dan usaha, pertanyaannya adalah... 

apakah saya masih punya semua itu?

Kalau diingat-ingat terakhir kali benar-benar kepikiran sesuka itu sama manusia, waktu saya kuliah. Dulu saya kira, saya sudah mengakhiri kutukan ini, tidak lagi suka sama seseorang sendirian. Eh, tapi nasib ya, siapa yang tau di saat saya sesuka itu sama manusia ini, dia pun lagi se-jatuh cinta itu sama orang lain. Lucu ya?

Tapi saya jadi menyadari sesuatu, beberapa tahun yang lalu saya selalu merasa, kalau kita kasih 100 persen ke orang lain, maka orang lain akan begitu sama kita. Kalau kita baik sama orang lain, maka orang lain akan memperlakukan dengan hal yang sama, karena mereka akan mempertimbangkan apa yang pernah kita berikan. dih?! kamu kok pamrih?!. Satu hal yang saya ingat dari pesan senior saya buat saya adalah baik aja gak cukup. Noted, kak! toh yang berlebihan memang gak baik, bahkan saat kita bicara soal kebaikan. Maka sesuai aja sama porsinya.  

Saya belum riset, ini gak ilmiah, tapi dari yang sudah-sudah hubungan manusia dewasa itu dimulai dengan ada atau tidaknya kebutuhan yang harus dipenuhi. Dulu suka merasa "ah kenapa sih kok gitu? kok ga seimbang". 

Kasarnya gini "dateng pas ada butuhnya doang", gitu. 

Semakin ke sini, saya tidak lagi patah hati, justru saya berpikir hal ini ya sah-sah saja, wajar. Meski begitu saya masih percaya ada yang namanya unconditional love sih. Atau di luar adanya kebutuhan itu, manusia akan mendekat secara natural ke sesuatu yang mereka sukai/membuat nyaman. 

Saya pernah ngobrol sama sahabat saya, yang pernah ada dalam hubungan yang umurnya cukup panjang, dan pada satu titik tertentu mereka..memutuskan untuk mengakhiri hubungan tersebut. Lalu, dia bilang bahwa yang hilang itu adalah tahun-tahun yang mereka lalui, investasi waktu, tenaga, dan perasaan. Di level pacaran pun, hubungan bisa jadi sudah sangat melelahkan. 

Walau belum pernah benar-benar ada dalam hubungan yang serius, ada satu hal yang amati melihat hubungan pasangan/manusia sebagai individu di sekitar saya. Komunikasi itu kunci, mulai dari hal remeh temeh sampai yang levelnya besar, terdengar klise ya? Hanya kadang-kadang kita takut menyakiti perasaan seseorang dan/sebaliknya takut kita yang tersakiti, pada akhirnya kita selalu menghindari pembicaraan atas topik-topik yang tidak nyaman. 

Sampai hari ini pun saya seringkali melakukan hal itu, menghindari topik-topik yang tidak nyaman. Padahal dari ketidaksengajaan membicarakan hal-hal semacam itu, saya jadi merasa lebih lega, walau butuh waktu lama untuk mencernanya.

Dan, siapa yang tahu kapan jodoh datang di hidup kita? kadang juga perasaan ngeyel sulit diatur, ada yang nyambung tapi jauh digapai, yang dekat rasanya seperti benang kusut atau minyak dan air.

Tuesday, February 23, 2021

Merayakan 24 dalam 23

Jadi rencana hari ini adalah bangun pagi, merayakan penuaan ini, bantuin Ibu masak (yang notabene untuk ngerayain ultah ke-24 ini, woy tua amat lu marfuah...) dan lanjut kerja. Untuk selebrasi kebebasan saya di jerat lingkaran setan 23 ini saya pun secara khusus memesan cake berwajah Ryu Jun-yeol, eh kagak dateng tu cake karena owner-nya salah lihat tanggal order, dikira ultah hamba 24 Februari. Yeu itu mah ultahnya Mas Nicsap kali ah, maka gagal lah misi merayakan ultah bareng bebeb junyeol (maaf halu, gue tuh suka aja sama ryusdb sebagai fans, beneran deh. lagian mukanya merakyat banget elah)




Apa yang saya syukuri hari ini? 
masih hidup, masih bernafas, dan puing-puingnya berserakan lagi berupaya saya rapikan, walau 23 yang lalu bikin saya jengkel dan nangis berkali-kali. 
Tapi ada di sini, didoakan yang baik sama manusia-manusia sekitar bikin hati hangat.

Terlebih lagi, walaupun saya lahir bulan Februari saya gak suka bulan ini, patah hati pertama saya di mulai bulan ini, papa saya sempat opname bulan ini, banyak naik turun waktu melalui Februari...pokoknya saya punya love-hate sama bulan ini, sekian. 

Semoga kamu, kamu, dan kamu dilimpahi banyak kebahagiaan ya, 
ada hari ini di mana aku berdoa semua ini disudahi....lalu aku peluk diriku, bilang terima kasih dan memilih tidur saja. 


berhubung cake-nya gak ada dan untung aja Shasao ngadoin aku 
griptok gemas berwajah kanjeng mas ryusdb

Kalau kata EXO dkk, baby don't cry 

Saturday, November 14, 2020

kamu dan ,

 kamu akan selalu jadi 'koma' yang sulit aku beri titik di ujung kalimat.

Di tengah kejaran deadline (yang dibikin-bikin sendiri) pasti saya selalu kepikiran sebuah ide untuk nulis lagi di blog ini, semalam saya k...