Tuesday, November 29, 2022

halo 2022

Banyak hal yang berakhir baik dan mestinya ku syukuri, tapi kadang yang tidak—justru singgah di kepala lebih lama.

Pecah telor juga akhirnya nangis di tempat kerja, lebih tepatnya toilet (sayangnya tidak ada kloset duduk dengan air hangat, hanya ada air ngembeng dari kloset yang bocor). Kalau boleh ku putar balik, aku selalu gelisah di empat bulan terakhir setiap tahunnya. Entahlah, mungkin kekhawatiran akan segera menjumpai tahun dan umur baru? Padahal sejauh yang ku ingat, sejak menginjak usia 23 tahun tidak banyak hal yang terjadi, dan semuanya juga berlalu begitu saja (terlebih saat pandemi terjadi di 2020 silam). Tapi aku akui, bahwa ada hari di mana aku sangat amat bahagia dan punya segudang energi, tapi tak jarang juga aku meringkuk di kamar seharian sembari menangis. 

Kembali pada topik, apa yang membuatmu menangis di kantor? yang jelas, dadaku terasa penuh dan sesak (terdengar sangat dramatis), mungkin efek sedang menstruasi? Atau banyak hal yang juga sulit dijelaskan dengan kata-kata—karena banyak faktor baik dari internal maupun eksternal yang mengguncang dan kemarin adalah puncaknya. Maka perjalanan ke rumah yang semestinya menyenangkan, menjadi begitu kelabu. Maka memilih perjalanan pulang bersama orang-orang asing jadi lebih menenangkan. Perjalanan Jakarta-Bogor sore kemarin terasa begitu gelap, hujan deras, dengan angin, dan petir yang menyambar menambah penuh isi kepala. 

 ketakukan terbesarku perlahan menghilang, tapi tahun-tahun yang lalu aku menyadari bahwa aku mencarimu di setiap orang sekarang hatiku dipe...